Seperti kebanyakan komandan Angkatan Darat, Letnan Jenderal Rick Lynch mengatakan bahwa ia membutuhkan lebih banyak pasukan di Irak agar mereka dapat menyelamatkan nyawa prajurit yang berada di bawah komandonya. Walupun tidak seperti kebanyakan komandan lainnya, Lynch tidak menuntut prajurit dengan daging dan darah alias manusia, melainkan robot baja.
Letnan Jenderal Rick Lynch kehilangan 155 orang dalam pertempuran. 122 mungkin akan hidup, kalau saja AS mau mengirimkan robot dalam jumlah besar. "80 persen dari para prajurit tidak harus mati," katanya dalam sebuah konferensi 'Association for Unmanned Vehicle Systems International' baru-baru ini.
Keprihatinan Lynch memiliki pengalaman tempur baik memimpin Angkatan Darat Divisi Infanteri Ketiga di Irak, dan pengalaman akademis serta meraih gelar Magister dalam robotika dari MIT.
Dengan pernyataan serupa yang ia dibuat pada Agustus, bahwa dengan menggunakan robot perang dapat menurunkan korban sebagai akibat dari IEDs, dan bahwa robot infantri dapat menggantikan manusia dalam misi pengintaian yang berbahaya.
Beberapa robot infanteri memang telah dikerahkan ke Irak, tapi Angkatan Darat sangat membatasi penggunaannya atas pertimbangan keamanan. Tapi Lynch berpendapat bahwa tingkat teknologi saat ini sudah cukup maju untuk mengatasi masalah dengan robot agar tidak menembak orang yang salah.